Kamis, 03 September 2015

VirtualBox : Install Debian (CLI) dan Koneksi PC Asli dengan Virtual Machine

Standard
Requirements : ISO Debian 6
1.              Pada Virtual Box, pilih tab “New” di bagian kiri atas.

2.              Masukkan nama mesin yang diinginkan. Pada bagian “Tipe” pilih “Linux”, dan bagian “Versi” pilih “Debian (32 bit).
3.              Tetapkan ukuran RAM pada Virtual Machines. Karena tidak menginstall GUI-nya, maka cukup berikan “256 MB”.


4.              Memilih Hard Disk untuk Virtual Machines. Karena kita baru membuat mesin, pilih option “Buat hard disk virtual sekarang”. Jika sudah memiliki Hard Disk virtual, pilih option “Gunakan berkas hard disk virtual yang ada” .

5.              Pilih jenis Hard disk virtual. Standardnya adalah “VirtualBox Disk Image (VDI)”.


6.              Pilih jenis penyimpanan Virtual Hard Disk pada Hard Disk fisik. Opsi “Dialokasikan secara dinamik” akan mengisi Hard Disk fisik jika Virtual Hard Disk ditulisi. Opsi “Ukuran tetap”, Virtual Hard Disk akan langsung terbentuk pada Hard Disk fisik sesuai ukuran yang ditetapkan nanti.


7.              Tentukan ukuran Virtual Hard Disk. Karena kita hanya menggunakan mode CLI, maka cukup berikan ukuran “2 GB”. Lalu pilih “Buat”.


8.              Kembali ke Virtual Box. Klik kanan pada virtual machine, pilih “Pengaturan”.

9.              Pilih tab “Penyimpanan”, klik di bawah “Pengendali : IDE”. Pada List “Drive CD/DVD” pilih “IDE Master Primer”, klik pada gambar disc kecil sebelahnya, pilih “Pilih sebuah berkas CD/DVD virtual”.


10.          Pilih ISO Debian.


11.          Kemudian pada tab “Jaringan”, pilih “Adaptor Hanya-host” dan namanya akan otomatis muncul.


12.          Setelah itu pilih tab “Mulai”.

13.          Untuk masuk ke dalam Virtual Machines, klik bagian dalamnya. Sedangkan untuk kembali ke Windows, klik kanan. Sekarang pilih “Install”.

14.          Pilih bahasa yang ingin digunakan. (Standar = “English”)


15.          Pilih lokasi kita. (Tidak terlalu penting, standar = “United States”)


16.          Pilih layout keyboard yang ingin digunakan. (Standar = “American English”)


17.          Pada pilihan “Continue without a default route?” pilih “No”.


18.          Kemudian pilih “Configure network manually”.


19.          Isikan IP address yang ingin kita berikan pada debian sebagai server. Sebagai contoh saya menggunakan IP standar : 192.168.1.1


20.          Isikan Subnet Mask sesuai keinginan. Karena saya menggunakan IP Class C tanpa Subnetting, maka saya menggunakan Netmask : 255.255.255.0


21.          Pada bagian “Gateway” dikosongkan saja karena kita tidak menggunakan router.


22.          Isi “Name server addresses” sesuai IP yang kita isikan di awal.


23.          Berikan Hostname. (Bebas)


24.          Beri Domain name. (Bebas)


25.          Beri password pada user root kemudian ulangi lagi. (Bebas, saya menggunakan password : 0000)


26.          Masukkan Full Name untuk user baru. (Bebas)


27.          Berikan username pada user tadi. (Bebas)


28.          Berikan password pada user ini kemudian ulangi. (Bebas)


29.          Pilih zona waktu kita.


30.          Masuk ke bagian Partisi Disk. Pilih Manual.


31.          Pilih pada bagian “SCSI1 (0,0,0)………”


32.          Pilih “Yes” untuk membentuk partisi kosong pada disc.


33.          Kemudian pilih pada bagian “pri/log 2.1 GB FREE SPACE”


34.          Pilih bagian “Create a new partition”.


35.          Pertama akan kita buat partisi root. Karena partisi swap sebesar 0.5 Gb ( RAM x 2 = 256 Mb x 2 ) maka kita gunakan sisanya untuk root.


36.          Untuk partisi root pilih “Primary”


37.          Untuk Location partisi root biasanya dari “Beginning”.


38.          Pada bagian “Use as” sorot ke pilihan “Ext4 journaling file system”, kemudian bagian “Bootable flag pilih “On”. Setelah itu pilih “Done setting up the partition”.


39.          Sekarang kita buat partisi swap. Sorot pada bagian “pri/log 647.0 MB FREE SPACE”.


40.          Pilih “Create a new partition”


41.          Untuk ukuran gunakan saja semua sisanya. (Walaupun tidak sesuai perkiraan)


42.          Untuk partisi swap, pilih “Logical”.


43.          Pada bagian “Use as” pilih “swap area”.


44.          Kemudian jika sudah yakin pilih “Finish partitioning and write changes to disk”.


45.          Pada option “Scan another CD or DVD?” pilih “No”.


46.          Pada pilihan “Use a network mirror?” pilih “No”.


47.          Pada pilihan “Participate in the package usage survey” pilih “No”.


48.          Kemudian kita pilih software yang ingin diinstal. Cukup install “Web server” dan “Standard system utilities”. Ingat! Untuk ceklis atau menghapus ceklis gunakan <SPASI>.


49.          Pada pilihan “Install the GRUB boot loader to the master boot record?” pilih “Yes”.


50.          Debian telah berhasil diinstal, selanjutnya pilih “Continue” untuk restart.


51.          Lalu, login sebagai root.


52.          Jika kita ingin mengganti IP address kita terdapat 2 cara. Yakni cara sementara : ifconfig eth0 <ip yang diinginkan> . (Setelah reboot efeknya akan hilang)


53.          Dan cara permanen dengan command “nano<spasi>/etc/network/interfaces”


54.          Bagian “allow-hotplug” diganti dengan “auto”, kemudian IP nya diganti sesuai dengan keinginan dan bagian sisanya disesuaikan.


55.          Kemudian ketik command “/etc/init.d/networking<spasi>restart”


56.          Kemudian kembali ke Virtual Box. Pilih tab “Berkas” pilih “Preferensi”


57.          Pada tab “Jaringan” pilih frame “Jaringan Hanya-Host”. Klik kanan pada “VirtualBox Host-Only Ethernet Adapter” pilih “Sunting jaringan hanya-host”. ( Jika tidak muncul buka Control Panel – Network and Sharing Center – Change adapter setting – Enable VirtualBox Host-Only Network.


58.          Kita berikan IP pada PC kita. Masukkan IP dalam satu jaringan dengan IP Debian. Subnet Mask disesuaikan.


59.          Pada frame “Server DHCP” centang pada “Fungsikan Server”. Isikan alamat server dan mask server, serta batas dari sisa IP yang tersedia dalam jaringan itu.


60.          Buka Browser di PC kita. Masukkan IP dari server debian pada address bar. Koneksi antara PC asli dan Virtual Machine telah berhasil dibuat.
Note : Bagi yang jago HTML, anda bias mengedit sendiri halaman web yang ditampilkan. Langkah – langkahnya di debian ketikkan “nano<spasi>/var/www/index.html” lalu Enter. Anda bias mengedit sendiri script HTML-nya. Setelah selesai dan ingin menyimpan >>>>> Ctrl+X > Y > Enter



6 komentar :

  1. kunjungi saya juga di komplace.blogspot.co.id

    BalasHapus
  2. Ok Gan, Makasih Dah Mampir. Dan Saya Follback, wkwkkwkw

    BalasHapus
  3. ingin tau info ttg sejarah dota? menginstal debian berbasis teks?
    visit my blog http://geraldocungbrotherhood.blogspot.co.id/

    BalasHapus
  4. Kak kalau mau mengakses web server debian dari pc asli yang lain dalam satu jaringan, bisa gak ya?

    BalasHapus