1. Pada Virtual Box, pilih tab “New” di bagian kiri atas.
2. Masukkan nama mesin yang diinginkan. Pada bagian “Tipe” pilih “Linux”, dan bagian “Versi” pilih “Debian (32 bit).
3. Tetapkan ukuran RAM pada Virtual Machines. Karena tidak menginstall GUI-nya, maka cukup berikan “256 MB”.
4. Memilih Hard Disk untuk Virtual Machines. Karena kita baru membuat mesin, pilih option “Buat hard disk virtual sekarang”. Jika sudah memiliki Hard Disk virtual, pilih option “Gunakan berkas hard disk virtual yang ada” .
6. Pilih jenis penyimpanan Virtual Hard Disk pada Hard Disk fisik. Opsi “Dialokasikan secara dinamik” akan mengisi Hard Disk fisik jika Virtual Hard Disk ditulisi. Opsi “Ukuran tetap”, Virtual Hard Disk akan langsung terbentuk pada Hard Disk fisik sesuai ukuran yang ditetapkan nanti.
7. Tentukan ukuran Virtual Hard Disk. Karena kita hanya menggunakan mode CLI, maka cukup berikan ukuran “2 GB”. Lalu pilih “Buat”.
9. Pilih tab “Penyimpanan”, klik di bawah “Pengendali : IDE”. Pada List “Drive CD/DVD” pilih “IDE Master Primer”, klik pada gambar disc kecil sebelahnya, pilih “Pilih sebuah berkas CD/DVD virtual”.
12. Setelah itu pilih tab “Mulai”.
13. Untuk masuk ke dalam Virtual Machines, klik bagian dalamnya. Sedangkan untuk kembali ke Windows, klik kanan. Sekarang pilih “Install”.
19. Isikan IP address yang ingin kita berikan pada debian sebagai server. Sebagai contoh saya menggunakan IP standar : 192.168.1.1
20. Isikan Subnet Mask sesuai keinginan. Karena saya menggunakan IP Class C tanpa Subnetting, maka saya menggunakan Netmask : 255.255.255.0
35. Pertama akan kita buat partisi root. Karena partisi swap sebesar 0.5 Gb ( RAM x 2 = 256 Mb x 2 ) maka kita gunakan sisanya untuk root.
38. Pada bagian “Use as” sorot ke pilihan “Ext4 journaling file system”, kemudian bagian “Bootable flag pilih “On”. Setelah itu pilih “Done setting up the partition”.
48. Kemudian kita pilih software yang ingin diinstal. Cukup install “Web server” dan “Standard system utilities”. Ingat! Untuk ceklis atau menghapus ceklis gunakan <SPASI>.
52. Jika kita ingin mengganti IP address kita terdapat 2 cara. Yakni cara sementara : ifconfig eth0 <ip yang diinginkan> . (Setelah reboot efeknya akan hilang)
54. Bagian “allow-hotplug” diganti dengan “auto”, kemudian IP nya diganti sesuai dengan keinginan dan bagian sisanya disesuaikan.
57. Pada tab “Jaringan” pilih frame “Jaringan Hanya-Host”. Klik kanan pada “VirtualBox Host-Only Ethernet Adapter” pilih “Sunting jaringan hanya-host”. ( Jika tidak muncul buka Control Panel – Network and Sharing Center – Change adapter setting – Enable VirtualBox Host-Only Network.
58. Kita berikan IP pada PC kita. Masukkan IP dalam satu jaringan dengan IP Debian. Subnet Mask disesuaikan.
59. Pada frame “Server DHCP” centang pada “Fungsikan Server”. Isikan alamat server dan mask server, serta batas dari sisa IP yang tersedia dalam jaringan itu.
60. Buka Browser di PC kita. Masukkan IP dari server debian pada address bar. Koneksi antara PC asli dan Virtual Machine telah berhasil dibuat.
Note : Bagi yang jago HTML, anda bias mengedit sendiri halaman web yang ditampilkan. Langkah – langkahnya di debian ketikkan “nano<spasi>/var/www/index.html” lalu Enter. Anda bias mengedit sendiri script HTML-nya. Setelah selesai dan ingin menyimpan >>>>> Ctrl+X > Y > Enter
Tutorial Selanjutnya : Virtual Box : Memberi DNS untuk Server Debian





























































sangat membantu
BalasHapustrims gan
kunjungi saya juga di komplace.blogspot.co.id
BalasHapusOk Gan, Makasih Dah Mampir. Dan Saya Follback, wkwkkwkw
BalasHapusnoob blognya!!! :v
BalasHapusingin tau info ttg sejarah dota? menginstal debian berbasis teks?
BalasHapusvisit my blog http://geraldocungbrotherhood.blogspot.co.id/
Kak kalau mau mengakses web server debian dari pc asli yang lain dalam satu jaringan, bisa gak ya?
BalasHapus